Morfologi Serbuk Sari dan Spora

1. Struktur dinding serbuk sari dan spora

Dinding serbuk sari Angiospermae terdiri dari dua lapisan: eksin (lapisan luar) dan intin (lapisan dalam). Eksin tersusun atas sporopolenin, sedangkan intin tersusun atas selulosa. Lebih lanjut eksin terbagi atas dua lapisan, yaitu seksin dan neksin. Seksin merupakan lapisan yang memiliki ornamenetasi, sedangkan neksin tidak. Struktur dinding serbuk sari, khususnya bagian eksin, merupakan salah satu karakter yang digunakan dalam identifikasi. Struktur halus eksin dapat dibedakan menjadi tiga tire, yaitu: tektat, semitektat, dan intektat.

2. Unit serbuk sari, bentuk, dan ukuran

Unit serbuk sari dibedakan atas: monad, diad, tetrad, dan polyad. Selain itu ada pula serbuk sari yang dilepaskan dari tumbuhan dalam bentuk massulau atau polinia. Serbuk sari tertrad dibedakan ke dalam lima tire, yaitu: tetrahedral, tetragonal, rhomboid, decussata, dan tetrad silang.

Tumbuhan Angiospermae yang memiliki serbuk sari polyad diketahui ada lima suku, yaitu: Annonaceae, Leguminosae, Hippocrateaceae (pada marga Hippocraea), Asclepiadaceae, dan Orchidaceae.

Bentuk butir serbuk sari dapat dicandra menggunakan kenampakan pada pandangan polar dan pandangan ekuatorial. Bentuk serbuk sari dapat pula ditentukan berdasarkan perbandingan antara panjang aksis polar (P) dan diameter ekuatorial (E), atau lndeks PIE. Bentuk butir serbuk sari juga terkait erat dengan tipe aperturanya, contohnya: butir serbuk sari dengan tire apertura trikolpat akan cenderung berbentuk bulat hingga bulat telur, sedangkan pada serbuk sari yang aperturanya monosulkat akan cenderung berbentuk seperti perahu.

Ukuran serbuk sari dibedakan dalam enam kelas, berdasarkan aksis terpanjang (kecuali pada serbuk sari yang ekinat, maka durinya tidak dimasukkan dalam ukuran). Pembagian kelas ukuran tersebut adalah:

� < m =" sarigat">

� 10 - 25 µm = kecil

� 25 - 50 µm = sedang

� 50 – 100 µm = besar

� 100 - 200 µm = sangat besar

� 200 µm = raksasa

3. Pencandraan serbuk sari dan spora

Pencandraan, atau yang dikenal pula dengan istilah pertelaan atau deskripsi serbuk sari dan spora dibuat dalam bentuk uraian kalimat, mulai dari sifat yang umum menuju khusus, atau dari yang paling mudah diamati menuju ke sifat-sifat yang memerlukan pengamatan secara mendetil.

Serbuk sari dan spora dicandra berdasarkan sifat-sifat morfologi, yang meliputi:

� Unit

� Bentuk (pandanganpolar dan ekuatorial)

� Ukuran

� Apertura (tipe, jumlah, dan posisi)

� Ornamentasi.

Sifat-sifat tersebut di atas adalah yang mininal diperlukan untuk pencandraan, dan yang memungkinkan untuk diamati menggunakan mikroskop cahaya. Seperti yang kita lakukan pada prtaktikum embriologi.

Sumber :

http://elisa.ugm.ac.id/chapter_view.php?BIO3107.Paleobotani&305

http://bebas.vlsm.org/v13/Sponsor/_Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0100%20Bio%202-12d3.htm

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Definisi, Jenis, dan Contoh Kasus Plagiarisme

Batang dan Jalan Daun

Definisi, dan Tipe Research di Bidang Natural Science